AKSI pengutilan di toko mengalami peningkatan tajam di Inggris. Pencurian di toko yang dilakukan pembeli naik tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Aksi kejahatan oleh pengutil yang mencuri barang-barang mewah kini melonjak tapi itu hanya satu dari sepuluh kejahatan yang dilaporkan.
Sebuah data baru menunjukkan pengutilan meroket ke level tertinggi dalam sedekade terakhir namun kurang dilaporkan karena para pemilik toko kurang percaya pada polisi.
Para pengusaha ritel mengatakan mereka terpukul dibuat lonjakan dramatis aksi perampokan dan serangan cyber oleh geng-geng kriminal terorganisasi yang secara sistematis menggasak toko-toko penjual barang-barang mewah.
Survei kejahatan tahunan oleh konsorsium itu menemukan selama 2012-2013 jumlah pencurian di toko mencapai 631.391 kasus. Angka ini tercatat paling tinggi dalam sembilan tahun terakhir.
Kecam polisi
Namun kejahatan yang dilaporkan kepada polisi hanya delapan persen. Itu mengisyaratkan bahwa sekira seperempat dari aksi-aksi pencurian tidak pernah dideteksi.
Laporan tersebut mengecam keras polisi karena tidak memperlakukan aksi pencurian di toko secara serius.
Hal itu juga mengindikasikan kurangnya kepercayaan kalangan pengusaha kepada respon polisi setiap kali mendapat pengaduan tentang pencurian oleh pembeli dan persepsi bahwa aksi itu dianggap sebagai kejahatan “tanpa korban” sehingga akibatnya tak dianggap serius.
Kalangan pakar mengatakan generasi baru pengutil yang mengincar barang-barang mewah merek terkenal menimbulkan pengaruh besar terhadap keluarga biasa akibat lonjakan harga.
Data itu menunjukkan, rata-rata nilai untuk setiap pencurian menyebakan kenaikan harga sebesar 62 persen menjadi 177 poundsterling tahun lalu saat para geng menyasar berbagai jenis barang berharga, bukan cuma mengincar satu barang khusus tertentu saja seperti pada waktu lalu.
Barang-barang yang kerap dijarah termasuk barang elektronik mahal, busana rancangan khusus, tas tangan merek terkenal dan peralatan listrik.
Canggih
Bukti menunjukkan bahwa aksi-aksi pencurian kini makin canggih dan terencana dengan baik.
Menurut estimasi BRC, aksi pengutilan mencapai 2,7 juta kasus dalam 2012-2013 sehingga kalangan pengusaha ritel menderita kerugian sebesar 511 juta poundsterling.
Toko-toko serba menderita kerugian terbesar karena mereka jadi sasaran utama pencurian, sekira enam kali lipat dari kejahatan yang dialami setiap supermarket.
Kendati pengutilan dan perampokan di toko mengalami peningkatan, ironisnya hanya 9 persen yang dilaporkan karena toko-toko “kehilangan kepercayaan” terhadap polisi.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa jumlah pencurian dan insiden kerusakan akibat ulah kriminal secara umum turun namun rata-rata kerugian akibat ulah pencuri terus naik dari 69 poundsterling sejak 2007-2008 menjadi 2.062 poundsterling dalam 2012-2013. (dmc-bh)
(diambil dari berita harian analisadaily(.)com)pencurian toko,pengutilan toko,aksi pengutilan toko,aksi pengutilan barang di toko, aksi pencurian barang di toko,jumlah pencurian/pengutilan barang di toko